Mengapa komunikasi penting dalam suatu Perusahaan ? Pertanyaan ini kerap
dilontarkan oleh mereka yang perhatian terhadap kajian fenomena komunikasi
maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala keorganisasian. Dalam kenyataan
masalah komunikasi senantiasa muncul dalam sebuah Perusahaan. Komunikasi mempunyai andil
membangun iklim organisasi, yang berdampak kepada membangun budaya organisasi,
yaitu nilai dan kepercayaan yang menjadi titik pusat Perusahaan. Tujuan komunikasi
dalam Perusahaan tidak
lain dalam rangka membentuk saling pengertian (mutual understanding) . Pendek
kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka referensi, maupun dalam
pengalaman.
Solusi
1. Mengakui bahwa ada masalah
Percayalah, kebanyakan pasangan sulit mengakui bahwa ada masalah dalam hubungan mereka. Maka, sesekali Anda harus melakukannya agar merasa jauh lebih baik.
2. Bicara
Hambatan terbesar dalam menyelesaikan masalah komunikasi adalah keinginan untuk bicara. Inilah saat paling tepat untuk mulai banyak bicara tentang hubungan Anda.
3. Pendekatan yang berbeda
Apakah cara sebelumnya tidak bekerja? Nah, mengapa tidak mencoba pendekatan yang berbeda? Percayalah, itu akan bekerja lebih baik dan Anda bisa melihat tanggapan berbeda dari pacar Anda. Pendekatan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengontrol sikap dan emosi Anda.
4. Mendengarkan satu sama lain
Masalah komunikasi muncul karena ego masing-masing pasangan. Padahal dengan mendengarkan satu sama lain, kita bisa memahami apa yang diinginkan pasangan.
5. Kontrol kemarahan
Masalah tidak akan selesai jika dihadapi dengan amarah. Sebaliknya, masalah itu malah menjadi semakin runyam. Kontrollah emosi Anda dan temukan solusi terbaik untuk masalah komunikasi yang sedang kalian hadapi.
6. Tetap tenang
Amarah tidak menyelesaikan masalah. Jadi, buat apa Anda harus buang-buang tenaga untuk marah-marah pada pasangan. Dengan bersikap tenang, Anda bisa mengendalikan semuanya. Percayalah!
Masalah komunikasi menimpa sebagian besar hubungan percintaan tanpa terkecuali. Ada saatnya untuk maju dan ada saatnya untuk mundur. Jadi, dahulukan sikap tenang dan kepala yang dingin untuk menyelesaikannya.
Percayalah, kebanyakan pasangan sulit mengakui bahwa ada masalah dalam hubungan mereka. Maka, sesekali Anda harus melakukannya agar merasa jauh lebih baik.
2. Bicara
Hambatan terbesar dalam menyelesaikan masalah komunikasi adalah keinginan untuk bicara. Inilah saat paling tepat untuk mulai banyak bicara tentang hubungan Anda.
3. Pendekatan yang berbeda
Apakah cara sebelumnya tidak bekerja? Nah, mengapa tidak mencoba pendekatan yang berbeda? Percayalah, itu akan bekerja lebih baik dan Anda bisa melihat tanggapan berbeda dari pacar Anda. Pendekatan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengontrol sikap dan emosi Anda.
4. Mendengarkan satu sama lain
Masalah komunikasi muncul karena ego masing-masing pasangan. Padahal dengan mendengarkan satu sama lain, kita bisa memahami apa yang diinginkan pasangan.
5. Kontrol kemarahan
Masalah tidak akan selesai jika dihadapi dengan amarah. Sebaliknya, masalah itu malah menjadi semakin runyam. Kontrollah emosi Anda dan temukan solusi terbaik untuk masalah komunikasi yang sedang kalian hadapi.
6. Tetap tenang
Amarah tidak menyelesaikan masalah. Jadi, buat apa Anda harus buang-buang tenaga untuk marah-marah pada pasangan. Dengan bersikap tenang, Anda bisa mengendalikan semuanya. Percayalah!
Masalah komunikasi menimpa sebagian besar hubungan percintaan tanpa terkecuali. Ada saatnya untuk maju dan ada saatnya untuk mundur. Jadi, dahulukan sikap tenang dan kepala yang dingin untuk menyelesaikannya.
Contoh Permasalahan
Yang Bergerak di Bidang Teknik
Sipil
Batasan tiga kendala adalah :
Mutu
Kinerja harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan. Hasilyang dikerjakan dapat dipertanggungjawabkan.
Biaya
Besarnya sesuai biaya yang dialokasikan. Dengan kata
lain, pengerjaan proyek konstruksi tersebut harus efisien.
Waktu
Sesuai waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
proyek. Dengan kata lain, pengerjaan proyek konstruksi tersebut harus efektif.
Masalah-Masalah dalam Koordinasi.
Peningkatan spesialisasi akan menaikkan kebutuhan akan
koordinasi. Tetapi semakin besar derajat spesialisasi, semakin sulit bagi
manajer untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan khusus dari satuan-satuan
yang berbeda. Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch (Handoko, 2003:197)
mengungkapkan 4 (empat) tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja yang
mempersulit tugas pengkoordinasian, yaitu:
1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.
Para anggota dari departemen yang berbeda
mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai
kepentingan organisasi yang baik. Misalnya bagian penjualan menganggap bahwa
diversifikasi produk harus lebih diutamakan daripada kualtias produk. Bagian
akuntansi melihat pengendalian biaya sebagai faktor paling penting sukses
organisasi.
2. Perbedaan dalam orientasi waktu.
Manajer produksi akan lebih memperhatikan
masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek.
Biasanya bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan
masalah-masalah jangka panjang.
3. Perbedaan dalam orientasi antar-pribadi.
Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan
keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan
pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan
pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.
4. Perbedaan dalam formalitas struktur.
Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai
metode-metode dan standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap
tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.
Faktor-faktor yang menjadi
penghambat dalam menyelesaikan proses konstruksi
1. Tenaga
Kerja
2. Peralatan
Konstruksi
3. Keuangan
4. Lingkungan
Keterlambatan proyek dapat dilihat dalam dua hal seperti yang telah
disebutkan di atas yaitu aspek
yang terpengaruh dan faktor yang mempengaruhi atau yang menjadi
penyebab. Adapun faktor yang
terpengaruh yang menyebabkan proyek terlambat adalah:
·
Keterlambatan terkait material
·
Keterlambatan terkait tenaga kerja
·
Keterlambatan terkait peralatan
·
Perencanaan yang tidak sesuai
·
Lemahnya kontrol waktu proyek
·
Keterlambatan Subkontraktor
·
Koordinasi yang lemah
·
Pengawasan yang tidak memadai
·
Metode pelaksanaan yang tidak sesuai
·
Kurangnya personil secara teknikal
·
Komunikasi yang lemah
Aspek yang
terpengaruh di atas, rasanya cukup mudah untuk dipahami dan memang sering
dirasakan oleh pelaku proyek. Sebagai contoh, pada pelaksanaan proyek di
Kalimantan apalagi lokasi proyek berada jauh dari pusat kota, sering terjadi
keterlambatan material, tenaga kerja, peralatan, dan subkontraktor. Pada proyek
dengan kerumitan atau kompleksitas tinggi, aspek yang sering terjadi adalah
perencanaan yang tidak sesuai, kurangnya personil secara teknis, dan koordinasi
yang lemah. Sedangkan aspek lemahnya kontrol waktu, pengawasan yang tidak
memadai, dan komunikasi yang lemah umumnya terjadi pada proyek yang menghadapi
masalah-masalah internal tim proyek itu sendiri. Penjelasan di atas adalah
pendekatan pengalaman. Tentu harus dikaji lebih teliti.
Solusi
Jika proyek
Anda terlambat, Menemukan penyebab adalah langkah awal penting yang harus
dilakukan dalam rangka memetakan masalah-masalah yang mennyebabkan
keterlambatan proyek. Solusi atau strategi yang tepat untuk mengatasi
keterlambatan akan lebih mudah didapatkan jika proyek telah memetakan
faktor-faktor utama yang menyebabkan proyek mengalami keterlambatan.
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan konflik
antar individu akan sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya adalah
karena masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik
dalam perusahaan harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan,
untuk meminimalisir dampak yang timbul.
Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan
dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan
baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara
atasan dan bawahan terjadi bias-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara.
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi
Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar